Selasa, 15 Februari 2011

Vertigo

Apa itu Vertigo?
Vertigo adalah sebuah perasaan di mana sekitar kita terasa seperti bergerak dan berputar. Vertigo dibagi menjadi dua secara garis besar. Apabila kita merasakan diri kita yang bergerak maka disebut vertigo subyektif, sebaliknya bila kita merasa lingkungan kita yang bergerak akan disebut vertigo obyektif.]

Apakah yang Menyebabkan Vertigo?
Vertigo dapat disebabkan oleh beberapa masalah di otak maupun di telinga dalam. Secara garis besar, ada dua, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Pembagian ini dimaksudkan untuk memberikan penatalaksanaan atau terapi yang tepat.
Vertigo vestibuler perifer dapat mempunyai permasalahan yang berletak di labirin atau di ganglion vestibular atau di nervus vestibularis. Penyakit-penyakit di labirin contohnya adalah BPPV, penyakit Meniere, fistula perilimfe, obat-obatan ototoksik (seperti streptomisin, kinin, barbiturate, alcohol, aspirin, kafein, antikonvulsan, antihipertensi, tranquilizer, psikotropik serta obat hipoglikemik oral) dan labirintis. Contoh penyakit di nervus vestibularis adalah neuritis vestibularis dan neuroma akustikus.
Vertigo vestibuler sentral, dapat disebabkan oleh kelainan yang terletak di otak, batang otak maupun serebelum. Contoh penyakit adalah infark batang otak, perdarahan serebelum, neoplasma, multiple sclerosis, meningitis tuberkulosa, meningitis luetika, epilepsy vestibular, migren verterobasiler, trauma batang otak dan trauma servikal

Apa Gejalanya?
Vertigo biasanya diikuti dengan nistagmus. Nistagmus adalah pergerakan bola mata yg tdk dpt dikendalikan.
Vertigo sentral umumnya mulainya pelan, kontinyu, tidak dipengaruhi sikap, berlangsung lama, tidak disertai tinnitus (telinga berdenging) dan kurang pendengaran. Nistagmusnya horizontal atau vertikal, disertai tanda-tanda kelainan system saraf pusat lainnya.
Vertigo perifer umumnya mulai mendadak, kambuhan, menghebat dengan perubahan sikap, berlangsung singkat (beberapa menit sampai beberapa jam) disertai tinnitus dan kurang pendengaran. Nistagmus horizontal dan tidak ditemukan tanda-tanda keterlibatan system saraf pusat,
Beda nistagmus pada vertigo vestibuler sentral dan perifer
Sentral Perfier
Lama Dapat berlangsung lama Tidak pernah menetap lebih dari beberapa minggu
Mata Antar kedua mata bisa saling beda Selalu mengenai kedua mata bersama-sama
Arah Dengan perubahan arah pandang, arah bisa berubah

Dapat ke segala arah Tidak berubah arah walau ada perubahan arah pandang
Tidak pernah vertikal

Berdasasrkan gejala yang menonjol, vertigo dapat dibagi atas beberapa kelompok penyakit:
1. Vertigo yang paroksismal
Yaitu vertigo yang datang serangannya mendadak, berlangsung selama beberapa menit atau hari kemudian menghilang sempurna. Tetapi suatu ketika nanti serangan tersebut muncul lagi. Di antara serangan-serangan itu penderita sama sekali bebas dari keluhan vertigo.
2. Vertigo yang kronis
Yaitu vertigo yang menetap lama, keluhannya konstan tidak membentuk serangan-serangan akut
3. Vertigo yang serangannya mendadak, akut, dan berangsung-angsur mengurang
Yaitu vertigo yang mendadak dan berangsur mengurang namun penderita tidak pernah bebas sama sekali dari keluhan

Diagnosis
Sistematika pemeriksaan vertigo mempunyai pola yang sama dengan pemeriksaan terhadap penyakit, yaitu sebagai berikut:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan mata
b. Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
c. Pemeriksaan neurologi
d. Pemeriksaan otology
e. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan Khusus
a. ENG
b. Audiometri dan BAEP
c. Psikiatrik
4. Pemeriksaan Tambahan
a. Laboratorium
b. Radioimaging
c. EEG, EMG, EKG

Terapi
Terapi vertigo terdiri dari:
1. Terapi kausal
2. Terapi simtomatik
3. Terapi rehabilitative

1. Terapi kausal
Kebanyakan kasus vertigo tidak diketahui penyebabnya, walaupun demikian bilamana penyebab dapat ditemukan maka terapi kausal merupakan pilihan utama.
2. Terapi simtomatik
Terapi simtomatik ditujukan pada dua gejala utama, yaitu rasa vertigo (berputar, melayang) dan gejala otonom (mual,muntah). Gejala tersebut timbul paling berat pada vertigo vestibular fase akut dan biasanya akan menghilang dalam beberapa hari berkat adanya mekanisme kompensasi sentral. Namun karena pada fase ini pasien biasanya merasa cemas dan menderita maka perlu diberikan obat simtomatik.
Oleh karena obat-obat supresan vestibular dapat menghalangi mekanisme kompensasi sentral, maka pemberiannya secukupnya saja untuk mengurangi gejala, tujuannya agar pasien dapat segera dimobilisasi untuk melakukan latihan rehabilitasi
Pemilihan obat-obat anti vertigo tergantung pada efek obat bersangkutan, beratnya vertigo dan fasenya. Misalnya pada fase akut dapat diberikan obat gololonga tranquilizer untuk menghilangkan rasa cemas, antiemetic di samping antivertigo lain
3. Terapi rehabilitative
Tujuan terapi reabilitatif adalah untuk menimbulkan dan meningkatkan kompensasi sentral dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular
Mekanisme kerja terapi ini adalah melalui
a. Subsitiusi sentral oleh system visual dan somatosensori untuk fungsi vestibular yang terganggu
b. Mengaktifkan kendali pada tonus inti vestibular oleh serebelum, system visual dan somatosensori
c. Menimbulkan habituasi, yaitu berkurangnya respon terhadap stimulasi sensorik yang diberikan berulang-ulang.

Untuk terapi rehabilitative ini kepada penderita vertigo diberikan latihan yang disebut latihan vestibular
A. Metoda Brandt-Daroff
Latihan vestibular untuk pengobatan Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Caranya
Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan kaki tergantung. Lalu tutup kedua mata dan berbaring dengan cepat pada salah satu sisi tubuh selama 30 detik, kemudian duduk tegak kembali. Setelah 30 detik baringkan tubuh ke sisi lain dengan cara yang sama, tunggu selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali.
Lakukan latihan ini 5 kali pada pagi hari, dan 5 kali pada malam hari sampai 2 hari berturut-turut tidak timbul vertigo lagi

Untuk penderita gangguan vestibular lain selain BPPV, setelah fase akut, dimana rasa mual dan muntah sudah menghilang diberikan latihan vestibular lain, diantaranya:
B. Latihan Visual-Vestibular
1. Pasien yang masih harus berbaring
a. Melirik ke atas, bawah, samping kiri, kanan, selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang digerakkan pada jarak 30 cm, mula-mula gerakan lambat makin lama makin cepat.
b. Gerakkan kepala fleksi dan ekstensi makin lama makin cepat. Lalu diulang dengan mata tertutup. Setelah itu gerakkan kepala ke kiri dan ke kanan dengan urutan yang sama,
2. Untuk pasien yang sudah bisa duduk
a. Gerakkan kepala dengna cepat ke atas dan bawah seperti sedang mengangguk sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik atau lebih lama sampai vertigo menghilang. Ulang latihan tersebut sebanyak 3 kali
b. Gerakkan kepala menatap ke kiri/kanan atas selama 30 detik, kembali ke posisi biasa selama 30 detik, lalu menatap ke atas sisi lain selama 30 detik dan seterusnya. Ulangi latihan sebanyak 3 kali
c. Sambil duduk membungkuk dan mengambil benda yang diletakkan di lantai
3. Untuk pasien yang sudah bisa berdiri/berjalan
a. Sambil berdiri gerakkan mata, kepala seperti pada latihan 1a, 1b, 2a, 2b
b. Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan menutup

C. Latihan Berjalan (Gait Exercise)
1. Jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka dan tertutup bergantian
2. Berjalan tandem dengan mata terbuka dan tertutup bergantian. Lalu jalan tandem dengan kepala menghadap ke atas
3. Jalan turun naik pada lantai miring atau undakan dengan mata dan tertutup bergantian.
4. Jalan mengelilingi seseorang sambil saling melempar bola dengannya
5. Psysical conditioning dengan melakukan olah raga bowling, basket, jogging, rowling

2 komentar:

  1. Info menarik!!
    Ada obat yg modern maupun tradisional yg bisa mengurangi vertigo nggak?

    Obat syaraf spt neurobion membantu nggak?

    Makasih

    BalasHapus
  2. obat-obatan yg tersedia di sekeliling kita adalah obat-obatan untuk mengurangi gejalanya...
    untuk sensasi berputar dapat digunakan obat-obatan seperti vertizin (merk dagang, isi sinarisin) 3x1; mertigo, merislon (betahistin) 3x1, ataupun dramamine (difenhidrinat) 3x1...
    untuk rasa mual yg diakibatkan karena vertigo digunakan primperan (metoklopramid) 3x1, atau domperidon 3.1....

    obat-obatan seperti neurobion, kalbion dan lain-lain sifatnya untuk memelihara kesehatan syaraf, obat-obatan tersebut boleh dikonsumsi.. tapi bila saat serangan tiba obat-obat neurotropik spt neurobion,kalbion dll kurang dpt mengurangi sensasi berputarnya.

    obat tradisional yg bisa digunakan adalah kayu manis, Ramuan berikut mgkn dpt membantu: seibu jari kayu manis, 15 gram jahe merah, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkih, dan 4 lembar daun sosor bebek. Rebuslah ramuan tersebut dengan 600 cc air hingga airnya tersisa 300 cc. Setelah itu, air rebusan disaring dan diminum.

    konsultasikan kepada dokter/spesialis syaraf terdekat apabila gejala sering kali muncul sehingga mengganggu aktivitas anda.
    penanganan vertigo yg tepat adalah mencari dan menangani penyebab dr vertigo itu sndri

    Semoga membantu

    BalasHapus